Judul : Suara Wanita Bukan Aurat
link : Suara Wanita Bukan Aurat
Suara Wanita Bukan Aurat
Dulu kita sering
diperdengarkan bahwa “Suara Wanita itu Aurat!”, baik itu dari obrolan
biasa bersama teman atau juga mendengar sekilas tanpa focus dari para
guru. Tapi benarkah bahwa suara wanita itu aurat? Kalau memang
demikian, berarti hamper seluruh wanita muslim di Indonesia ini, bahkan
di dunia adalah pengumbar aurat, karena setiap harinya bahkan setiap
menit dan jam mereka selalu berbicara dengan orang asing di sekitarnya.
Sudah tidak bisa
dihindari lagi bahwa kehidupan kita sekarang ini tidak bias lepas dari
komikasi dengan orang lain selain keluarga atau mahrom, termasuk juga
wanita. Mereka harus mengurus kebutuhan rumah, mengajar, dan
mengerjakan kebutuhan lainnya. Seandainya suaranya itu aurat. Lalu
bagaimana seoran wanita bisa tanpa berkomunikasi?
Apakah Benar Suara Wanita Itu Aurat?
Jumhur (mayoritas)
Ulama berpendapat bahwa suara wanita itu bukan AURAT. Bahkan para Ulama
dari 4 Mazhab fiqih berpendapat juga demikian walaupun pendapat ini
tidak mencapai derajat ‘Ijma’. Atau lebih tepatnya “Suara Wanita Itu Tidak Sepenuhnya Aurat Selama Tidak Ada Fitnah Didalamnya”.
Dizaman Nabi
Muhammad saw banyak wanita baik itu muda atau tua yang datang kepada
Nabi saw untuk mengadukan suatu hal atau juga bertanya tentang masalah
syariah, dan Nabi tidak melarang itu. Bahkan wanita itu bertanya
didepan para sahabat Nabi saw yang sedang berkumpul, dan Nabi tetap
menerimanya dan tidak memrintahkan sahabatnya yang kesemuanya lelaki itu
untuk menutup kuping atau berpindah tempat guna menghindar dari
mendengar pertanyaan sang wanita.
Contoh yang masyhur
ialah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Imam Muslim
tentang seorang wanita yang dating kepada Nabi saw untuk emnanyakan
soal hutang puasa yang ditinggal mati oleh Ibunya.
Atau juga cerita
wanita yang bernazdar dan ia sampaikan langsung didepan Nabi
sekembalinya Nabi dari peperangan. Juga tentang pembaitan taat kepada
Nabi saw sebagaimana hadits dari Ummu ‘Athiyyah yang diriwayatkan oleh
Imam Al-Bukhori. Dan masih banyak lagi hadits-hadits senada.
Begitu juga bahwa
para istri-istri Nabi saw banyak yang meriwayatkan hadits dari Nabi saw
dan disampaikan kepada para sahabat yang lainnya, baik itu ketika Nabi
masih hidup atau juga telah wafat. Istri-istri beliau adalah wanita
yang paling mengerti tentang syariah, seandainya suara wanita itu haram
nisacaya mereka tak akan mau menyampaikan hadits kepada para sahabat.
Dan begitu juga yang
terjadi setelah zaman Nabi saw, mereka para wanita datang dan
mengadukan permasalahan kepada Khulafa Al-Rosyidun dan juga kepada
khalifah setelahnya. Dan tidak ulama yang mempermasalahkan itu.
Dalam AL-qur’an, Allah swt berfirman:
وَإِذَا سَأَلْتُمُوهُنَّ مَتَاعًا فَاسْأَلُوهُنَّ مِنْ وَرَاءِ حِجَابٍ ذَلِكُمْ أَطْهَرُ لِقُلُوبِكُمْ وَقُلُوبِهِنَّ
“apabila kamu
meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri-istri Nabi), maka
mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi
hatimu dan hati mereka.” (QS AL-Ahzab 53)
Ayat diatas tidak
menjelaskan kalau suara wanita itu aurat atau dilarang untuk didengar.
Tetapi seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa suara wanita memang
bukan aurat, tapi ada batasan dimana suara wanita itu harus dijaga.
ADA BATASAN
Perhatikan ayat dibawah ini:
يَا
نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ
اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي
قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا
“wahai
istri-istri Nabi. Kalian tidak sepeti wanita-wanita yang lain, jika
kalian bertaqwa. Maka janganlah kalian tunduk (melemah lembutkan suara)
dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang didalam hatinya ada
penyakit (berpikiran serong), dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (QS Al-Ahzab 32)
Jadi, suara wanita
aslinya bukanlah aurat, tetapi berbicara dengan nada tunduk itu yang
dilarang. Dalam bahasa Alqur’an disebut dengan “Al-Khudu’ Fil-Qoul”,
Yaitu melemah lembutkan suara sehingga membuat yang mendengarkannya itu
menjadi “tergoda”, terlebih lagi mereka yang punya penyakit dalam
hatinya, atau juga orang yang punya niat kotor.
“Al-Khudu’ Fil Qoul”
secara harfiah berarti lemah lembut dalam suara. Namun secara makna,
istilah tersebut bisa berarti apa saja bentuk suara yang bisa
menimbulkan syahwat bagi para pendengarnya. Mungkin ketika ayat tersebut
turun, wanita dengan suara lemah lembut itu membuat lelaki yang
mendengarnya menjadi “tergoda”, dan itu juga yang terjadi di zaman
sekarang.
Tapi initinya ialah,
apapun nada suara itu, apapun jenis suaranya, apapun namanya, tinggi
rendah, lemah kasar, kalau itu membuat syahwat bangkit, itulah fitnah.
itulah suara yang menjadi Aurat dan sangat dilarang untuk
diperdengarkan.
KESIMPULAN
Kesimpulannya ialah
bahwa suara wanita itu aslinya bukan aurat yang harus ditutupi sehingga
membuat para wanita tidak bisa berkomunikasi. Wanita dibolehkan untuk
berbicara dengan orang asing yang bukan mahrom selama itu dalam takaran
kebutuhan.
Dan juga menjadi
sangat dilarang ialah suara wanita dengan lemah lembut, atau apapun itu
nadanya yang membuat sipendengar bangkit syahwatnya ketika mendengar.
Dan sebaiknya wanita selalu menjaga setiap pergaulan sehingga bisa
terjaga dari segala fitnah. Mengingat bahwa ancaman bagi mereka yang
mengumbar aurat sangatlah besar.
Dari Abu Hurairoh ra, Nabi Muhammad saw bersabda: “ada
2 golongan yang termasuk dari penghuni neraka yang aku belum pernah
melihat 2 kelompokn ini; pertama:…………………………….. kedua: wanita yang
BERPAKAIAN tetapi TELANJANG (membuka begian-bagain tubuh tertentu guna
memamerkan kecantikannya/mengenakan pakaian yang ketat sehingga terlihat
lekukan tubuhnya), yang jauh dari ketaatan kepada Allah, yang berbuat
tercela dengan terang-terangan…. Mereka tidak masuk surga, tidak juga
mencium baunya surga, padahal bau surge sudah tercium sejauh perjalanan
beberapa tahun menuju surga” (HR Muslim)
Wallahu A’lam.
Suara Wanita Bukan Aurat
demikian berita atau artikel Suara Wanita Bukan Aurat kali ini, semoga dapat memberi manfaat dan informasi untuk para netter semua. terimakaish sudah berkunjung di blog kami, jangan lupa berkunjung lagi di blog kami ya, sampai jumpa di postingan artikel dan berita lainnya.
Anda sedang membuka dan membaca artikel atau berita Suara Wanita Bukan Aurat dengan alamat link https://kambbo-islam.blogspot.com/2012/08/suara-wanita-bukan-aurat.html
0 comments
Post a Comment